MAKALAH
Ilmu Budaya Dasar
Oleh :
QOHAR MAULANA
55411687
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya makalah ini dapat penulis selesaikan dengan sebaiknya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk lebih memantapkan pemahaman dari teori yang telah didapatkan khususnya mengenai aspek aspek manusia, daya manusia, dan tipologi manusia.
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya diri penulis sendiri.
Bekasi , Maret 2012
penulis
PEMBAHASAN
BAB I MANUSIA
A. Aspek – aspek manusia
Aliran materialisme
Materialisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari materi. Materialisme memandang bahwa materi itu adalah primer, sedangkan ide ditempatkan sebagai sekundernya. Sebab materi itu timbul atau ada lebih dulu, kemudian baru ide.
Pandangannya itu berdasarkan atas kenyataan menurut proses waktu dan zat. Artinya,, Menurut proses waktu: Lama sebelum manusia yang bisa mempunyai ide itu ada atau lahir di dunia, dunia dan alam atau materi ini sudah ada lebih dahulu, Menurut proses zat: Manusia ini tidak bisa berpikir atau tidak bisa mempunyai ide tanpa ada atau tanpa mempunyai otak. Dan otak itu adalah suatu materi. Otak itu adalah materi, tapi materi atau benda yang berpikir. Otak atau materi ini yang lebih dulu ada, baru kemudian bisa timbul ide atau pikiran pada kepala manusia.
materialisme mempunyai banyak macam aliran. Dari banyak macam aliran materialisme itu terdapat tiga aliran yang besar dan pokok, yaitu materialisme mekanik, materialisme metafisik dan materialisme dialektik[1]. Ketiga asliran filsafat itu mempunyai perbedaan-perbedaan antara yang satu dengan yang lain, dan bahkan juga terdapat saling pertentangannya.
Aliran spiritualisme
ALIRAN SPIRITUALISME, arti pawai, bunga islam, pengertian pawai, kata-kata buat penghianat, bingung sedih, kata-KATA mutiara tentang lingkungan hidup, arti kata otentik, kata-kata bijak tentang lingkungan hidup, Pengertian tafahum, Allahummaghfirlaha, kata mutiara pengkhianatan, puisi islami, ungkapan marah, slogan kebersihan lingkungan
pengertian moral, pengertian muhammadiyah, muhammadiyah, pengertian tajdid, pengertian moral menurut para ahli, lagu-lagu maher zain, pengertian pawai, slogan kebersihan lingkungan, Pengertian otentik, SLOGAN KEBERSIHAN, pengertian taawun, Pengertian muhammadiyah menurut bahasa dan istilah, kultum singkat islam, kata bijak sufi, contoh tasamuh, rumusan kepribadian muhammadiyah, KH Mas Mansyur, hadist tentang kebahagiaan, pengertian tasamuh, kultum singkat, kepribadian muhammadiyah, pengertian tarjih, pengertian fatwa, arti tendensius, culture, kata-kata pengkhianatan, tendensius adalah, ungkapan marah, gambar tasamuh, pengertian bakso, pengertian makam, kata bijak pengkhianatan, PENGERTIAN KEMANUSIAAN, kultum islam singkat, kata bijak tentang pengkhianatan, pengertian amanah, pengertian khaira ummah, Pengertian tafahum, kata kata penghianatan, prinsip ibadah dalam islam, arti nama khaira, Definisi muhammadiyah, contoh soal teropong, pengertian islamologi, pengertian slogan, kata bijak lingkungan, pengertian tajdid dalam muhammadiyah, pengertian tendensius, pengertian muamalat, pengertian religius, lainsyakartum, gambar bijak, hubungan akhlak dengan tasawuf, kultum islami, kata bijak untuk penghianat, perangko, pengendalian diri menurut islam, sound system lapangan, tata boga, kata bijak mahasiswa.
Aliran Dualisme
Menurut aliran atau teori ini bahwa daya ikat hukum internasional bersumber pada kemauan negara, maka hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu dan yang lainnya. Alasan-alasan tersebut didasarkan pada alasan-alasan formil maupun alasan-alasan yang berdasarkan kenvataan (Voluntarisme)
Adasan-alasan tersebut antara lain:
Kedua perangkat hukum tersebut mempunyai sumber yang berlainan, hukum nasional bersumber pada kemauan negara sedangkan hukum internasional bersumber pada kemauan bersama dan masyrakat internasional itu sendiri.
Kedua perangkat hukum tersebut berlainan subjek hukumnya, subjek hukum nasional adalah orang-perorangan, baik didalam apa yang dinamakan hukum perdata maupun hukum publik. Sedangkan subjek dan pada hukum internasional adalah negara.
Sebagai tata hukum, hukum nasional dan hukum internasional menampakan pula perbedaan di dalam strukturnya. Lembaga-lembaga yang diperlukan untuk melaksanakan hukum di dalam kenyataannya seperti mahkamah dan organ-organ eksekutif hanya ada di dalam bentuk yang sempurna dalam lingkungan hukum nasional.
Alasan lain yang dikemukakan sebagai argumentasi yang didasarkan atas kenyataan adalah bahwa daya laku atau keabsahan dan pada kaedah-kaedah hukum nasional itu bertentangan dengan hukum internasional.
B. Daya manusia
AKAL DAN INTELEGENSI
Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kec erdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kec erdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beradab.
Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
PERASAAN DAN EMOSI
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state) yang ada pada inividu atau organisme pada sesuatu waktu. Misal seseorang merasa sedih, senang, takut, marah ataupun gejala-gejala yang lain setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain perasaan dan emosi disifatkan sebagai satu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami oleh organisme.
PERASAAN
Suatu keadaan dalam diri individu sebagai suatu akibat dari yang dialaminya atau yang dipersepsinya. Ada beberapa sifat tertentu yang ada padanya yaitu:
1) Pada umumnya perasaan berkaitan dengan persepsi, dan merupakan reaksi terhadap stimulus yang mengenainya.
2) Perasaan bersifat subjektif, lebih subjektif apabila dibandingkan dengan peristiwa psikis yang lain.
3) Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang sekalipun tingkatannya dapat berbeda-beda.
EMOSI
Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu (khusus), dan emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga orang lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.
KEMAUAN
Arti, Definisi, pengertian kemauan adalah sangat berhasrat untuk mencapai, menduduki sesuatu (cita-cita dsb); sangat berambisi; sangat bertekad untuk mencapai sesuatu: kegigihannya dalam bekerja menunjukkan bahwa dia seorang yang sangat bersemangat untuk mencapai sesuatu.
FANTASI
Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi:
1) secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya. Misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya.
2) Secara tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis., sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal seorang anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan yang senyatanya, sekalipun ia tidak ada maksud untuk berbohong.
PERILAKU
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.[1] Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
C. Tipologi Manusia
Menurut Claudius Galenus
Menurut pemikir Yunani kuno murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus ada empat tipe tipologi berdasarkan temperamen.
Berikut pengulasannya :
Tipe Sanguinikus
Menurut tipe ini, dari segi positifnya saya merupakan orang yang tidak takut menghadapi masa depan dan optimis. Sedangkan negatifnya saya merupakan orang yang bersifat mendatar dan kurang konsekuen.
Tipe Melankholikus
Menurut tipe ini, dari segi positifnya saya termasuk orang yang berhati-hati dalam tindakan, menepati janji, dan stabil jiwanya. Dari segi negatifnya adalah perasaannya mudah tersentuh dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Tipe Kholerikus
Menurut saya, kepribadian saya tidak termasuk kedalam tipe ini
Tipe Flegmatis
Menurut tipe ini, dari segi positifnya tidak banyak ketegangan perasaan, mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat serta tertib dan teratur dan mudah mengampuni. Segi negatifnya penyesuaian dengan lingkungan lambat dan peranannya reaktif atau pasif.
PENUTUP
A.SIMPULAN
Berdasarkan uraian bahasan “Ilmu Budaya Dasar” dapat disimpulkan bahwa :
1. Peranan budaya dalam kehidupan sangat menunjang.
2. Perkembangan budaya sangat bermanfaat dan banyak macam nya di sekitar kita.
3. Pengelolaan budaya harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
B. SARAN
Bertolak dari ilmu budaya dasar yang begitu banyak sejarahnya dalam segala aspek, penyusun memberikan saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya budaya dikelola sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
2. budaya di indonesia sangat banyak dan beraneka ragam, jadi harus terus di lestarikan dan di kembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar