PHOBIA
Phobia
adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau
kejadian yang dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut
neurosis yang ditekan (repressed neuroses).
Ada
berbagai phobia yang menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk
akal. Berikut berbagai istilah phobia dan pengertiannya:
Ø
Ablutophobia
adalah Takut mencuci atau mandi.
Ø
Acarophobia
adalah Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Ø
Acerophobia
adalah Takut akan rasa asam.
Ø
Achluophobia
adalah Takut akan gelap/kegelapan.
Ø
Acousticophobia
adalah Takut akan suara.
Ø
Acrophobia
adalah Takut akan ketinggian.
Ø
Aerophobia
adalah Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
Ø
Aeroacrophobia
adalah Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Ø
Aeronausiphobia
adalah Takut akan muntah atau mabuk udara.
Ø
Agateophobia
adalah Takut akan kegilaan.
Ø
Agliophobia
adalah Takut akan rasa sakit.
dan
masih banyak lagi macam macam istilah untuk phobia yang tidak bisa saya
sebutkan satu satu.
Ö
Penyebab
Phobia
Phobia
dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena
pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai
perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah
sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu
kemungkinan penyebab terjadinya phobia
Berbagai
ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana
lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan
bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik
bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga
Berbagai
hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh
ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur,
samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh
(rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak
sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara
umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan
anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas
kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi
dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang
tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.
Bila
seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi
yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut:
*
Jantung berdebar kencang
*
Kesulitan mengatur napas
*
Dada terasa sakit
*
Wajah memerah dan berkeringat
*
Merasa sakit
*
Gemetar
*
Pusing
*
Mulut terasa kering
*
Merasa perlu pergi ke toilet
*
Merasa lemas dan akhirnya pingsan
Ö
Contoh
kasus phobia ketinggian
Kasus
phobia yaitu seorang wanita yang memiliki fobia takut menyetir kendaraan
sendiri, dia takut kalu terjadi kecelakaan yang nanti akan merenggut nyawa
keluarganya, dia selalu menghindari yang berhubungan dengan kendaraan dan
menyetir, sampai dia hanya berlibur di piggiran kota saja.
Ö
Cara
Mengatasi
û
Terapi
berbicara.
Perawatan
ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang
bisa digunakan adalah:
1.
Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti
ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia.
Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2.
Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam
untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa
dilakukan untuk mengatasinya.
3.
Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu
konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam
rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
û
Terapi
pemaparan diri (Desensitisation).
Orang
yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi
perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara
bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi
yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak
cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan
dengan pengobatan dan terapi perilaku.
û
Menggunakan
obat-obatan.
Penggunaan
obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan
terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan
untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar