Senin, 11 Juni 2012


PHOBIA
Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses).
Ada berbagai phobia yang menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Berikut berbagai istilah phobia dan pengertiannya:
Ø   Ablutophobia adalah Takut mencuci atau mandi.
Ø   Acarophobia adalah Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Ø   Acerophobia adalah Takut akan rasa asam.
Ø   Achluophobia adalah Takut akan gelap/kegelapan.
Ø   Acousticophobia adalah Takut akan suara.
Ø   Acrophobia adalah Takut akan ketinggian.
Ø   Aerophobia adalah Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
Ø   Aeroacrophobia adalah Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Ø   Aeronausiphobia adalah Takut akan muntah atau mabuk udara.
Ø   Agateophobia adalah Takut akan kegilaan.
Ø   Agliophobia adalah Takut akan rasa sakit.
dan masih banyak lagi macam macam istilah untuk phobia yang tidak bisa saya sebutkan satu satu.

Ö   Penyebab Phobia
Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia
Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga
Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.


Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut:
* Jantung berdebar kencang
* Kesulitan mengatur napas
* Dada terasa sakit
* Wajah memerah dan berkeringat
* Merasa sakit
* Gemetar
* Pusing
* Mulut terasa kering
* Merasa perlu pergi ke toilet
* Merasa lemas dan akhirnya pingsan


Ö   Contoh kasus phobia ketinggian
Kasus phobia yaitu seorang wanita yang memiliki fobia takut menyetir kendaraan sendiri, dia takut kalu terjadi kecelakaan yang nanti akan merenggut nyawa keluarganya, dia selalu menghindari yang berhubungan dengan kendaraan dan menyetir, sampai dia hanya berlibur di piggiran kota saja.
Ö   Cara Mengatasi
û    Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.

û    Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.

û    Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.

Tidak ada komentar: